Cinta Menurut Agama

4.2 Cinta Menurut Agama
• Berbagai bentuk cinta

Cinta memiliki berbagai bentuk pengungkapan yang berbeda-beda tergantung bagaimana cara kita mengungkapkan dan kepada siapa kita megungkapkannya. Cinta memiliki banyak arti, awal terbentuknya cinta adalah dimana seseorang merasakan sesuatu hal yang penuh dengan rasa kasih sayang kepada orang lain (manusia), hewan, tumbuhan, atau kepada Rabbnya. Terbentuknya cinta seorang manusia dengan manusia akan berbeda dengan terbentuknya cinta manusia kepada sang Ilahi.
Bentuk cinta tersebut juga memiliki tingkat dan arti yang berbeda seperti apa yang telah diterangkan sebelumnya. Misalnya cinta kasih seorang anak kepada seorang ibu, akan berbeda dengan cinta seorang teman dengan teman.

• Ayat-ayat Al-Qur’an tentang cinta

(Q.S. Ali imran [3]: 31-32) artinya : katakanlah (muhammad). “jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. Katakanlah (Muhammad). “Taatilah Allah dan Rasul. Jika kamu berpaling, Ketahuilah bahwa Allah tidak menyukai orang-orang kafir.”
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِندَهُ حُسْنُ الْمَآبِ [٣:١٤]

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Ali-Imran (3): 14)

Ada beberapa hikmah yang dapat kita petik dari ayat di atas, di antaranya:

1. Fitrah Manusia
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini”
Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna. Dengan kesempurnaan itu Allah menghadirkan rasa cinta sebagai fitrah manusia. Dengan adanya rasa cinta tersebut, manusia dapat memandang segala sesuatu menjadi indah. Secara maknawi pada kalimat pertama di dalam Surat Ali-Imran (3) ayat 14, Allah SWT menerangkan kepada kita bahwa Allah telah memberi rasa cinta kepada manusia sehingga manusia cenderung memandang segala sesuatu menjadi terasa indah.

2. Cobaan Di Dunia
مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ
“Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia”
Pada kalimat kedua Surat Ali-Imran (3) ayat 14 Allah menyebutkan beberapa cobaan manusia di dunia. Cobaan yang pertama disebutkan Allah SWT dalam ayat tersebut adalah wanita, hal itu mengandung makna bahwa wanita (lawan jenis) merupakan cobaan terbesar kita di dunia. Hal ini bisa kita lihat dalam sebuah hadits shahih yang artinya:
Dari Usamah bin Zaid, ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Tidaklah aku tinggalkan setelah kematianku kelak sebuah fitnah kekacauan yang lebih berbahaya bagi kaum laki-laki dari pada fitnah (yang disebabkan) wanita.” Shahih: Ash-Shahihah (2701). Muttafaq ‘Alaih.

3. Allah, Sebaik-Baik Tempat Kembali
وَاللَّهُ عِندَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
” dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)”
Di penutup ayat tersebut Allah SWT mengakhirinya dengan memberitahu kita semua bahwa tempat kembali yang paling baik adalah di surga. Di dalam tafsir Ibnu Katsir, Ibnu Jarir meriwayatkan dari Umar bin Khatthab, setelah turun ayat “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini”, Umar berkata: “Ya Tuhanku, sungguh keindahannya bagi kami.” Kemudian diturunkanlah ayat: “Katakanlah: “Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?”. Untuk orang-orang yang bertaqwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) istri-istri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha melihat akan hamba-hamba-Nya”

Leave a comment