Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan Puisi

3.4 Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan Puisi
Pengertian Puisi
Puisi adalah bentuk karangan yang terikat oleh rima, ritma, ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat. Menurut zamannya, puisi dibedakan atas puisi lama dan puisi baru.

A. PUISI LAMA
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan- aturan itu antara lain:
– Jumlah kata dalam 1 baris
– Jumlah baris dalam 1 bait
– Persajakan (rima)
– Banyak suku kata tiap baris
– Irama
1. Ciri-ciri Puisi Lama
a) Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya
b) Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan
c) Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.

B. PUISI BARU
Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.

1. Ciri-ciri Puisi Baru
a) Bentuknya rapi, simetris;
b) Mempunyai persajakan akhir (yang teratur);
c) Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain;
d) Sebagian besar puisi empat seuntai;
e) Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
f) Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku kata.

  • Kreativitas penyair dalam membangun puisinya

1.Figura bahasa (figurative language) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb sehinggga puisi menjadi segar, hidup menarik dan memberi kejelasan gambaran angan.
2.Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3.Kata-kata yang berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4.Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5.Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan sehingga lebih menggugah hati.

  • Alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi dalam Ilmu Budaya Dasar adalah :

a. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
b. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
c. Puisi dan keinsyafan sosial.

Contoh Puisi :
Puisi Bapak BJ Habibie untuk istrinya Ibu Ainuu

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim …

Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu …
Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya …

Dan kematian adalah sesuatu yang pasti …
Dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu …

Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat …

Adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi …

Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang …

Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang …
Pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada …

Aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau di sini …
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang …
Tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik …

Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderungankuadalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini …

Selamat jalan …
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya …

Kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada …

Selamat jalan sayang …
Cahaya mataku, penyejuk jiwaku …

Selamat jalan …
Calon bidadari surgaku …

#Cinta yang tumbuh karena iman, amal soleh dan akhlak yang mulia, akan senantiasa bersemi, tak lekang karena sinar matahari dan tak luntur karena hujan dan tak akan putus karena walaupun ajal menjemput…

Leave a comment