Internet Addiction Disorder : IAD #3

A. Mengenal Internet Addiction Disorder

Penggunaan istilah “kecanduan“ dalam penggunaan komputer dan internet masih dalam kontroversi, bagi beberapa orang penggunaan komputer melebihi jumlah waktu rata-rata dari normalnya tidak memberi pengaruh karakter perilaku apa-apa baginya. Pada awal-awalnya, Sara Kiesler. PhD, seorang peneliti dari Universitas Carnegie Mellon yang telah meneliti penggunaan internet secara berlebihan yang pernah dipublikasikan pada september 1988, APA, mengatakan bahwa tidak ada riset sejauh ini yang menunjukkan adanya penyimpangan perilaku seperti perasaan sendiri, hidup menyendiri atau masalah judi yang nyata karena disebabkan oleh penggunaan waktu yang berlebihan di internet

Terminologi Internet Addiction Disorder (IAD) pertama sekali diajukan oleh Dr. Ivan Goldberg sebagai bentuk patologis dari penggunaan internet secara kompulsif.

Kriteria gangguan IAD disebutkan dalam tambahan 1 bersama dengan kriteria subtansi penyimpangan dalam DSM-IV, namun Dr. Ivan Goldberg, sesekali merevisi dan menyebut istilah IAD denganPathological Computer Use (PCU) dalam beberapa tulisan di lainnya, disamping itu Goldberg juga mengganti beberapa kriteria yang pernah disebutkannya terdahulu.

Sejak ditemukan pertama sekali dan sampai sejauh ini, komputer mengalami perubahan yang pesat, baik secara hardware maupun software. Perubahan tersebut menjadi daya tarik sendiri yang mempengaruhi jutaan manusia untuk mengenal komputer, ―saat ini internet mewabah setiap kalangan muda dan orangtua.

Dahulu, orang untuk mendapatkan berita haruslah menunggu keesokan harinya melalui surat kabar, sejak internet muncul orang tidak perlu lagi menunggu besok untuk mendapatkan berita terbaru, beberapa website update setiap menitnya.

Melalui internet orang dapat melakukan komunikasi dengan orang lain atau bahkan dengan beberapa komunitas sekaligus, chatting online dengan fasilitas beberapa room yang tersedia memungkin seseorang dapat berkomunikasi secara bersama, atau beberapa website komuniti (social networking) seperti Friendster, MySpace, Facebook, atau Twitter memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk mengekspresikan dirinya ke depan publik.

Email, pesan berita pada message board pada halaman pribadi, upload photo pribadi, telah menyita sebagian besar waktu kita di depan internet. Aktivitas ini dianggap sebagai hal yang menyita waktu, menurunkan produktivitas kerja seperti yang diisukan beberapa waktu lalu di Indonesia; perusahaan-perusahaan yang memiliki koneksi internet akan menutup jaringan server ke website-website seperti Facebook.

Untitled

Istilah kecanduan komputer dan internet (internet and computer addictive) adalah sebuah konsep kajian yang masih baru dan perlu didiskusikan. Konsep perilaku kompulsif ini bukanlah bentuk formal seperti halnya bentuk gangguan (disorder) psikologis lainnya, masih diperlukan penelitian secara lebih mendalam terhadap perilaku ini. Namun demikian, beberapa laporan menunjukkan adanya hubungan erat antara perilaku internet kompulsif dengan perilaku sehari-hari, pekerjaan dan hubungan dengan orang lain.

Beberapa laporan menyebutkan bahwa beberapa individu yang “candu“ dengan komputer dan internet memiliki perubahan perilaku yang menonjol meskipun pada laporan tersebut tidak disebutkan sebagai bentuk gangguan;

1) Beberapa individu lebih merasa dirinya nyaman bila bertemu dengan teman di dunia maya dibandingkan teman dalam dunia nyata.
2) Beberapa diantaranya tidak mampu untuk melepaskan dirinya dari komputer, bermain games, judi atau ketagihan untuk terus surfing di internet
3) Frekuensi dan lamanya waktu menggunakan komputer dan internet secara berlebihan.

B. Penelitian-Penelitian Mengenai Internet Addiction Disorder

Goldberg (1996), menyebutkan PCU merupakan bentuk penyimpangan dimana penggunaan komputer secara berlebihan yang menyebabkan oleh beberapa kondisi seperti distress dan berbagai efek terhadap fisik, psikologis, hubungan interpersonal, perkawinan, ekonomi dan fungsi sosial.

Seiringnya perkembangan waktu, beberapa permasalahan seperti memburuknya perkawinan atau perceraian, kehilangan pekerjaan, tinggal kelas, makan menjadi tidak teratur, gangguan dalam berkomunikasi (hubungan) interpersonal mulai ditelaah oleh beberapa ahli seperti yang dilakukan oleh Jabs (1996).

Dalam aspek kehidupan sosial dunia maya (Cyberspace) individu yang terlibat komunikasi, hubungan timbal balik dan hubungan interpersonal dengan beberapa orang merupakan stimulasi yang begitu menarik, sehingga sulit untuk berhenti, individu akan terikat dan bergantung pada internet (Suler, 1996)

Menariknya, dari beberapa penelitian menyebutkan bahwa sebagian besar individu yang terlibat dalam komunikasi cyberspace (seperti; mailing list, diskusi group, forum, chat rooms, bulletin boards, dsb) memperoleh pengalaman-pengalaman yang menguntungkan dalam hubungan sosial, akan tetapi tidak berlanjut pada kontak sosial yang nyata.

Internet-Addiction-Disorder

Minimnya komunikasi verbal, dimana individu mencoba memahami teks-teks kalimat yang muncul membuat kondisi tersebut menjadi sebuah tantangan yang menarik bagi pengguna internet (Huang, 1996). Sebuah hubungan interpersonal didasarkan pada tingkat pemahaman teks-teks (kalimat) menjadi daya tarik sendiri bagi beberapa orang, tidak perlu takut dalam mengungkapkan argumentasi, malu dan merasa bebas dalam mengekspresi dirinya ―dimana pada kenyataan sehari-hari dalam dunia nyata adalah hal yang sulit mengungkapkan perilaku tersebut pada orang asing yang baru kita kenal.

Dalam beberapa hal, beberapa individu juga cenderung untuk menutup dirinya dan bersikap bohong, dimana kata-kata teks yang diungkapkan tidak sesuai dengan perilakunya dalam keseharian, tedensi ini akan terus berlanjut selama komunikasi di internet terus dilakukannya. Teks juga hanya memberikan pemahaman yang tidak memadai dalam memahami sebuah kondisi emosional, kesalahan dalam interpretasi kerab terjadi dibandingkan dengan kondisi nyata (real life). Kondisi-kondisi ini akan menjadi tantangan bagi pengguna internet untuk terus melibatkan dirinya secara online lebih mendalam.

Menghakimi orang lain (dengan cara memberikan komentar negatif pada bulletin boards, forum dsb), membuat atau menciptakan isu-isu sensual dan kontradiktif, melawan hukum atau norma-norma dalam masyarakat untuk menarik perhatian orang lain melihat atau membaca dimana perilaku tersebut dilakukan secara konsisten akan membuat individu semakin terikat secara emosional terhadap internet (King, 1995). Hal-hal diatas merupakan faktor-faktor yang memberikan kontribusi kemunculan kecanduan komputer dan internet (IAD; Internet Addiction Disorder)

Penelitian Tentang Pengaruh Internet Addiction Disorder dalam kehidupan sehari-hari

Diperkirakan sekitar 10% populasi pengguna internet mengalami kecanduan internet. Meskipun Asosiasi Psikologi Amerika (APA) tidak menggolongkan dalam bentuk penyimpangan (disorder) serius, namun demikian beberapa penelitian menemukan beberapa bentuk penyimpangan perilaku kecanduan internet dan komputer sebagai bentuk gangguan atau masalah dalam mengontrol impuls yang dapat berdampak pada memburuknya perkawinan atau perceraian, kehilangan pekerjaan, tidak mampu menyelesaikan tugas-tugas, tinggal kelas, makan menjadi tidak teratur, gangguan dalam berkomunikasi (hubungan) interpersonal (Jabs, 96; DeLoughry, 96; Suryaraman, 96)

Menurut David Greenfield. PhD, pendiri Center for Internet Studies, pengaruh komputer dan internet sekarang ini tidaklah sama dengan kondisi masa-masa sebelumnya. Greenfield melakukan survei dalam skala lebih luas pada tahun 1998 pada 18.000 user yang melakukan registrasi di website ABC News, ia menemukan 5,7% pengguna internet itu memiliki kecenderungan kriteria pengguna internet secara kompulsif. Perilaku kompulsif itu berupa; chatting, pornografi, belanja online, dan email.

Penelitian Wanita dan Pria terhadap Internet Addiction Disorder

Banyak penelitian, termasuk penelitian Greenfield sendiri menyebutkan bahwa pria cenderung lebih teradiktif dibandingkan wanita. Penelitian Keith Anderson. PHD, dari Rensselaer Polytechnic Institutemenyebutkan bahwa dari 1.300 mahasiswa yang ditelitinya, 103 mahasiswa memiliki ketergantungan dengan internet, 91 diantaranya adalah pria. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Kimberly Young. PhD, salah satu direksi dari Center for On-line Addiction yang didirikan pada tahun 1995, ia menemukan bahwa wanita lebih teradiktif dibandingkan pria.

Dalam Sexual Addiction and Compulsion: The Journal of Treatment and Prevention (2000), penelitian yang dilakukan oleh Alvin Cooper. PhD, terfokus pada perilaku seksual, menemukan bahwa wanita cenderung untuk menghabiskan waktu dalam cybersex, menggoda orang lain, atau melibatkan diri dalam chatting room yang menjurus pada seksualitas, sementara pada pria lebih pada pornografi.

Cooper menambahkan bahwa pria lebih cenderung menyukai stimuli visual pada pengalaman seksual, sementara wanita lebih tertarik penciptaan hubungan dan interaksi personal.

C. Faktor yang mendorong munculnya Internet Addiction Disorder : IAD

  • Individu yang mengalami kecemasan dan menggunakan komputer dan internet sebagai satu-satunya cara pengalihan kecemasan
  • Individu yang mengalami depresi. Internet mungkin dapat mengurangi tingkat depresi seseorang akan tetapi penggunaan secara berlebihan akan memperburuk depresi yang dialaminya
  • Bila individu memiliki beberapa ketergantungan adiktif lainnya seperti alkohol, drugs, berjudi dan seks
  • Anak-anak dan remaja. Bagi anak-anak dan remaja menggunakan komputer dan internet hal yang menyenangkan dan memberikan rasa nyaman
  • Individu yang kurang memiliki teman dalam kehidupan sosial nyata akan mencari teman-teman sosialnya melalui internet
  • Individu yang kurang memiliki aktivitas yang rutin akan mencari kesibukan melalui internet.

D. Faktor Resiko
Diagnosa kecanduan komputer dan internet ditentukan bila perilaku penggunaan komputer dan internet dilakukan secara intens selama 6 bulan berdasarkan kriteria-kriteria yang ada. Faktor utama penyebab kemunculan adiktif ini tidak diketahui dengan pasti, namun beberapa ahli menyimpulkan bahwa fasilitas-fasilitas yang interaktif, grafis yang indah, dapat menjadi daya tarik tersendiri. Kemudahan dalam mengakses internet juga dapat menjadi pemicu perilaku adiktif, beberapa kampus menyediakan fasilitas yang mudah bagi mahasiswa untuk mengakses internet secara gratis, biaya atau iuran yang sangat murah, dan tersedianya cafe-cafe internet. Siapa saja yang berpotensi mengalami adiktif?

1. Individu yang aktif mempunyai blog atau website
Mempunyai blog atau website merupakan hal yang menyenangkan bagi pengguna internet, mereka menghabiskan beberapa jam di depan komputer untuk mengisi berita, atau hal-hal yang ingin disampaikan kepada orang lain. Biasanya mereka akan mengecheck komentar, jumlah pengunjung website, shoutbox, pesan, feedback, email dan sebagainya secara rutin.

digital-dementia-and-internet-addiction

2. Individu yang melakukan registrasi pada website social networking
Individu yang melakukan registrasi pada website seperti Friendster, Twitter, Myspace, atau Facebook. Biasanya individu akan mengumpulkan teman-teman dalam wadah di halaman yang tersedia, bahkan diantara mereka akan senang bila memiliki banyak teman, atau menambah teman baru, menerima pesan di message board, testimony, email, ataupun komentar terhadap dirinya, mengupload photo, dan sebagainya.

3. Individu yang terikat dengan forum
Individu yang sering mengisi proaktif forum atau terikat dengan forum akan menyukai bila pesan-pesan yang ia isi ditanggapi oleh orang lain, adanya gambar avatar juga menarik pengguna internet untuk terlibat dalam forum-forum

4. Gamer
Individu yang menyukai games atau games online akan membutuhkan banyak waktu untuk menyelesaikan episode-episode dalam games tersebut sama halnya individu yang menyukai judi, internet mempunyai banyak pilihan secara virtual tanpa harus mendatangi tempat khusus yang telah ada.

5. Chatter
Melakukan chatting merupakan tantangan bagi pengguna internet, adanya fitur-fitur yang menarik seperti ekspresi wajah, font yang unik dan warna, akan menambah menarik bagi mereka yang melakukan aktivitas chatting. Adanya kamera juga menambah daya tarik tersendiri untuk melakukan aktivitas tersebut. Misalnya penggunaan chatting pada media sosial yang juga dapat diakses melalu telepon selular seperti : LINE, Whatsapp, BBM, dll.

E. Beberapa Bentuk Kecanduan Internet

1. Ketagihan Cybersex
Ketagihan atau kecanduan cybersex termasuk didalamnya melihat atau menonton, melakukan download atau melakukan transaksi via internet untuk mendapatkan pornografi, termasuk di dalamnya juga fantasi seksual dalam chatting

2. Kecanduan dalam menjalin hubungan di dunia maya
Individu yang ketagihan untuk terus chatting dalam menjalin hubungan dengan orang lain secara online. Kecanduan ini secara bertahap akan membuat individu tersebut lebih mementingkan orang yang ia kenal melalui online dibandingkan dalam kehidupan nyata.

????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

3. Net Compulsive
Net kompulsif merupakan kecanduan dalam bermain game online, judi online dan eBay. Beberapa individu yang ketagihan bermain game online, virtual casino dan eBay kehilangan uang begitu besar, diantara mereka juga kehilangan pekerjaan, gagal dalam menyelesaikan tugasnya dan memburuknya hubungan dengan pasangannya.

4. Kecanduan surfing atau mengumpulkan data-data di internet
Banyaknya informasi yang tersedia di jaringan internet World Wide Web, membuat sebagian individu kecanduan dalam mengumpulkan data-data yang ia peroleh dari internet, ia menyusun atau mengumpulkan data-data tersebut secara teratur. Mereka menghabiskan waktu lama di internet dengan menggunakan search engine untuk mengumpulkan data. Perilaku ini cenderung mengarah pada perilaku Obsessive Compulsive.

5. Kecanduan komputer
Di tahun 1980an, sejak kemunculan game seperti Solitaire dan Minesweeper dilaporkan banyak individu obsesif dengan program tersebut, diantara mereka mengalami pelbagai permasalahan dalam pekerjaannya, hubungan interpersonal dan membuang-buang waktu secara sia-sia. Saat ini, ada ribuan program dan game yang muncul dan lebih menarik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.Dinner Dash merupakan salah satu game yang pernah menghebohkan.

F. Cara Mengatasi, Treatmen, dan Terapi IAD

Dibawah ini beberapa cara yang dapat dilakukan agar tidak bergantung pada komputer dan internet

  • Meskipun internet dan komputer memberikan pengaruh terhadap depresi, penyalahgunaan obatan-obatan, alkohol dan kecemasan. Lebih baik komputer dan internet tidak digunakan sebagai pelarian dari kondisi tersebut, ikutlah terapi penyembuhan terlebih dahulu agar tidak menjadi suatu kebiasaan atau teradiktif karenanya
  • Bila menghadapi permasalahan dalam hubungan, amarah, dan stres gunakan copying skill dalam kehidupan nyata, berusahalah melakukan sesuatu hal dengan menyelesaikan permasalahan tersebut terlebih dahulu, gunakan internet hanya sebagai mencari tahu tips-tips yang bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan pilihlah website yang bisa dipercaya dalam memberikan solusi menghadapi permasalahan tersebut
  • Mengikuti kegiatan-kegiatan sosial dan kemasyarakatan dalam kehidupan sehari-hari akan lebih nyata dibandingkan didapat di internet, dukungan dan support secara langsung atau dukungan moril akan mudah didapat dalam kehidupan nyata, disamping itu, berhubungan atau melakukan kontak sosial secara langsung akan mengatur perilaku individu sesuai dengan norma dan batasan yang berlaku di dalam masyarakat dan hal ini berbeda jauh dengan aturan-aturan di cyberspace
  • Jangan melakukan registrasi pada jenis website yang sama. Tidak perlu melakukan registrasi pada website social networking (seperti Facebook, Twitter, Myspace, dll) yang mempunyai fitur dan fasilitas yang mirip bila tidak perlu. Website-website tersebut akan mengikat Anda untuk terus melakukan online.
  • Sebelum melakukan online, tentukanlah tujuan terlebih dahulu, tentukan batas waktu yang kira-kira akan terpakai, misalnya tujuan Anda online untuk mengecheck email dan kira-kira membutuhkan waktu 15-20 menit, maka Anda tidak perlu melakukan surfing hingga melebih batas waktu tersebut, banyak individu kesulitan mengontrol perihal ini, kebanyakan mereka mengatakan akan online beberapa menit, tetapi menghabiskan waktu berjam-jam lamanya
  • Selama komputer masih menyala dan melakukan online, rasanya sangat sulit untuk berhenti. Terlalu banyak hal-hal yang ingin dan belum dilakukan, seperti pekerjaan yang tidak akan terselesaikan, Anda bisa mengatur waktu pemakaian komputer untuk turn off dengan sendirinya, atau berhenti koneksi internet setelah setting-an waktu yang  diinginkan.
  • Lakukan aktivitas tertentu bila Anda merasa bosan, jadikanlah komputer sebagai alternatif terakhir sebagai sarana penghibur. Olahraga, mengikuti kerja sosial, mengunjungi orang sakit, aktivitas lain yang melibatkan atau berhubungan dengan orang lain dapat dilakukan dan lebih bermanfaat dalam meningkatkan kecerdasan intra-interpesonal.

Treatment

Treatment untuk beberapa perilaku adiktif seperti ketergantungan pada internet dan komputer sangatlah kompleks, bagi beberapa ahli, beranggapan bahwa ketergantungan ini sifatnya bukanlah hal serius yang berdampak pada terbentuknya patologis, sama halnya dengan beberapa bentuk adiktif lainnya seperti ketergantungan pada televisi (television addiction). Disamping itu belum ada pola-pola treatmen khusus yang dapat digunakan bagi setiap orang, faktor kemunculan sifat adiktif itupun sendiri berbeda antar individu. Sementara, bagi beberapa orang sifat adiktif itu pun berguna dalam menekuni pekerjaannya.

Oleh karena itu, para ahli menyimpulkan bahwa proses recovery itu sendiri dilakukan bila individu bener-benar merasakan adanya gangguan dalam kehidupan sosial berhubungan dengan kebiasaanya itu. Kadangkala, individu yang bergantung pada komputer berperilaku seperti seorang antisosial, ia dapat menghabiskan waktu berjam-jam lamanya di depan komputer, namun tidak berarti bahwa ia benar-benar seorang yang antisosial, ia mampu bergaul dengan masyarakat dan tidak ada masalah dalam hubungan interpersonal itu sendiri. Jadi, proses treatment dilakukan bila adanya permintaan dari individu tersebut, karena kebanyakan individu yang bekerja dengan komputer atau membutuhkan internet dalam pekerjaannya jelas-jelas akan menolak kerjasama dalam proses treatment.

Bagi beberapa orang permasalahan ketergantungan pada internet dan komputer dapat mengatasi masalah tersebut dengan sendirinya. Penjadwalan penggunaan komputer sangatlah membantu. Beberapa program yang mengatur batas pakai komputer sedikitnya telah memberikan kontribusi terhadap pemakaian komputer yang tidak terbatas.

Terapi

Terapi yang sering digunakan dalam penyembuhan ketergantungan pada komputer dan internet yang sering digunakan adalah CBT (Cognitive Behavioral Therapy). Sementara hanya sedikit kasus dimana diperlukan jenis obat-obatan medis dalam menangani jenis ketergantungan ini.

Treatmen dilakukan tidak bertujuan untuk memutuskan samasekali hubungan kebiasaan dalam penggunaan komputer, melainkan treatmen bertujuan untuk menurunkan frekuensi pemakaian, dan mengatur individu agar dapat menggunakan komputer dan internet sesuai dengan kebutuhan, menghilangkan aktivitas-aktivitas yang tidak berguna (useless) dalam online, dsb.

CBT juga memberikan tawaran kepada individu untuk berpikir secara rasional dalam pemakaian komputer, dalam terapi kadang juga dilakukan konfrontasi terhadap kebiasaan perilaku klien, misalnya saja, individu yang terbiasa melakukan online di pagi hari akan kembali melakukan online di malam hari untuk mengecheck email, komentar dsb. Dalam terapi CBT tersebut individu akan dilakukan reinforcement terhadap skejul yang telah ditetapkan secara bersama.

G. Contoh Kasus

Di Korea Selatan sudah ada 10 peristiwa kematian di internet kafe terkait sakit jantung dan masalah lain  nya, begitu juga dengan pembunuhan terkait game.

Sebuah laporan dari China mengungkap bahwa setidaknya satu dari enam orang pengguna internet di China kecanduan terhadap internet sampai batas tertentu.

Kecanduan internet dapat secara khusus menjadi masalah bagi kaum remaja dan anak muda, yang kurang memiliki peraturan iri dan lebih rentan pengaruh media. Kecanduan internet masih jadi perdebatan untuk masuk dalam gangguan kejiawaan atau tidak. Para pasien yang mengalami kecanduan internet juga sering mengalami kondisi kejiwaan lain seperti kurang perhatian gangguan hiperaktif, depresi, kecemasan, rendah kepercayaan diri, impulsif, tak tahu malu, dan cenderung mau bunuh diri.

Bermain game dapat membuat seseorang menjadi refresh dengan segala aktivitasnya yang telah dia lakukan seharian penuh, dan meningkatkan konstrasi serta daya ingat yang kuat, bermain game juga dapat melatih seseorang dalam pemecahan masalah nya (problem solving) dalam kehidupannya sehari-hari. Namun, bermain game secara berlebihan akan meyebabkan seseorang menderita gangguan Internet Addiction Disorder hal ini tentunya sangat tidak baik bagi kesehatan dan psikis seseorang.

Seseorang yang kecanduan internet misalnya game online akan memiliki emosi yang tidak stabil, bahkan cenderung mudah tersulut emosinya, pada kasus game online seseorang akan mencoba berbagai game online yang belum pernah dia mainkan, rasa penasarannya akan terus mendorong dirinya untuk memainkan game tersebut. Apabila dia memenangkan game tersebut maka akan muncul rasa kepercayaan dirinya dan akan membuat dia ingin dan ingin terus bermain hingga game tersebut selesai, tanpa memperdulikan waktu, kesehatan, serta biaya yang dia keluarkan untuk biaya internetnya. Namun ketika seseorang gagal dan selalu kalah dalam bermain game nya, maka dia akan cepat kesal, stress, dan cenderung marah berlebihan. HIngga dapat melakukan hal-hal yang tidak seharusnya, misalnya melempar mouse, keyboard, berkata kasar, dsb.

Seseorang yang bermain game online harus mengeluarkan energi yang besar dan konsentrasi yang kuat, namun karena seseorang yang terlalu candu terhadap game online hingga bermain terlalu lama, menyebabkan syaraf-syaraf nya menjadi tegang yang berkepanjangan yang dapat menyebabkan kematian.

H. Kesimpulan

Sebenarnya internet selain membawa dampak negatif juga dapat membawa dampak positif jika kita menggunakannya dengan benar. Misalnya saja selain memudahkan mengerjakan tugas dan mencari informasi, internet juga bisa menghasilkan uang, tentunya dengan cara berjualan online. Namun apapun itu,sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Maka dari itu kita harus mempergunakan internet secara bijak salah satunya dalam hal memperhatikan waktu dalam pemakaian. Kecanduan internet ini dapat diatasi dengan berbagai cara, seperti memasang alarm (membatasi waktu berinternet), mencari kegiatan lain yang lebih berguna, dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

http://blog.pikirdong.org/2013/06/ketergantungan-komputer-dan-internet-tips-dan-treatment/

http://blog.pikirdong.org/2013/06/sinopsis-internet-addiction-disorder/

Leave a comment