Psikologi Manajemen

PSIKOLOGI MANAJEMEN

Secara etimologi, psikologi berasal dari kata Yunani “psycho” yang artinya jiwa, dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya. Dengan singkat disebut ilmu jiwa.

Secara terminologi Psikologi menurut kesimpulan para ahli adalah ilmu yang mempelajari semua tingkah laku dan perbuatan individu. Dimana individu tersebut tidak dapat dilepaskan dari lingkungannya.

Secara terminologi. pengertian manajemen adalah serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, mengeerakan, mengendalikan, dan mengembangkan segala upaya dalam mengatur dan mendaya gunakan sumber daya manusia sarana dan prasarana untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.

Pengertian Manajemen menurut beberapa tokoh :

Setiap manusia dalam perjalanan hidup ini selalu akan menjadi anggota dari berbagai macam organisasi. Organisasi ini mempunyai persamaan dasar dalam pengelolaannya, tetapi akan berbeda dalam gaya pengelolaan dan tujuannya. Untuk itulah kita membutuhkan ilmu manajemen. Dibawah ini adalah pengertian dari manajemen dari beberapa tokoh, yaitu :

a)   Menurut John D. Millet, manajemen adalah proses memimpin dan melancarkan pekerjaan dari orang yang terorganisir secara formal untuk mencapai tujuan.

b)   Menurut Stoner, manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya- sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

c)   Menurut Mary Parker Follet, mendefinisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.

d)   Secara klasik, majemen adalah ilmu seni tentang bagaimana menggunakan sumber daya secara efisien, efektif, dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Definisi manajemen sampai dengan sekarang tidak ada persetujuan secara universal. Tetapi banyak penulis yang menyetujui bahwa manajemen meliputi berbagai tingkat keterampilan dan melalui sebuah proses.

Ada beberapa jenis manajemen, yaitu :

Manajemen Sumber Daya  Manusia. Dalam hal ini difokuskan pada unsur manusia pekerja. Pokok-pokok yang dipelajari dalam manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian , kedisiplinan, pengembangan, dan sebagainya. Manajemen Permodalan. Fokus tertuju pada “bagaimana menarik modal yang cost of money nya relatif rendah dan bagaimana modal” Manajemen Akuntansi Biaya. Membahas masalah material, agar efisien dan efektif. Jadi dalam hal ini bagaimana cara agar terciptanya barang yang berkualitas dengan harga yang relatif rendah.

Manajemen Produksi. Mengenai pengertian produksi, tata ruang perusahaan, peralatan, dan cara-cara untuk memproduksi barang/jasa agar kualitasnya baik Manajemen pemasaran. Bagaimana agar orang-orang mau mengkonsumsi atau menggunakan barang/jasa yang diproduksi.

Pengertian Psikologi Manajemen

Psikologi manajemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur / me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan. Dengan ditemukan dan dikembangkannya ilmu psikologi, diketahui bahwa unsur SDM ternyata merupakan yang terpenting dari ketiga modal kerja perusahaan manapun.

Tujuan Psikologi Manajemen

Ilmu psikologi berpusat pada manusia, dan mampu mengintervensi berbagai faktor internal manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan berbagai macam teknik dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang setinggi-tingginya untuk produktivitas perusahaan.

Dengan adanya psikologi manajemen, kinerja SDM akan terkontrol dengan baik dan tingkat produktivitas meningkat.

PSIKOLOGI ORGANISASI

Psikologi organisasi adalah bidang yang menggunakan metodologi ilmiah untuk lebih memahami perilaku individu dalam pengaturan organisasi. Pengetahuan ini diterapkan, dalam berbagai cara, untuk membantu fungsi organisasi lebih efektif. Hal ini penting karena organisasi yang efektif biasanya lebih produktif, sering memberikan jasa berkualitas tinggi dan biasanya lebih sukses secara finansial dari organisasi yang kurang efektif.

Dalam arti paling umum, psikologi organisasi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perilaku individu dan perilaku kelompok dalam aturan organisasi normal. Katz dalam Khan, dalam karya klasik mereka, The Psychology Social Organisasi (1978), menyatakan bahwa esensi dari sebuah organisasi adalah pola atau motif perilaku manusia. Ketika berperilaku berpola, maka struktur dikenakan pada individu.

Komunikasi

A. Definisi komunikasi

Saluran mereka untuk mempengaruhi serta mekanisme mereka untuk melakukan perubahan. Dalam Organisasi Industri masalah berkomunikasi telah popular yaitu berbicara dan menulis tentang pentingnya komunikasi yang dipergunakan untuk berpidato sampai berdagang,sebagian besar pembicaraan telah bersifat teguran dari pada penjelasan.

B. Dimensi – dimensi komunikasi, meliputi :

  1. Isi

Merupakan hal yang dikpikirkan oleh para ahli psikologi dan ahli bisnis ketika mereka memikirkan  tentang hubungan antar manusia. Isi terdiri dari dua golongan yaitu fakta dan perasaan.

  1. Kebisingan

Hal-hal yang menggangu pengiriman.Contohnya pada saat kita mengamati A pada saat terjadi kebisingan, kemungkinan besar berkomunikasi secara berlebih-lebihan  untuk mengulangi pesannya dengan harapan bahwa B dapat mendengarnya dengan lebih baik pada saat kedua kalinya atau untuk mengatakan hal yang sama dengan cara yang berbeda. Berlebih lebihan adalah salah satu cara melawan bising.

  1. Jaringan Komunikasi

Dipergunakan oleh suatu organisasi yang bermanfaat bagi kecepatan dan ketepatan komunikasi antar anggotanya satu sama lain. Suatu hal yang dianggap harus dinyatakan oleh bagan organisasi kepada kita bahwa A berbicara dengan B hanya dengan melalui C atau D.

  1. Arah Komunikasi

Komunikasi dalam konteks ini dibagi menjadi dua, yaitu komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah. Komunikasi satu arah merupakan satu orang memberikan informasi kepada orang lainnya tanpa ada timbal balik, sedangkan komunikasi dua arah merupakan komunikasi dimana satu orang memberikan informasi ke orang lain, dan orang lain juga memberikan informasi, sehingga terjadi pertukaran informasi diantara keduanya.

MEMPENGARUHI PERILAKU

 

Definisi Pengaruh

Menurut kamus besar bahasa Indonesia: ”pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang. Sedangkan definisi pengaruh menurut Stuart adalah: ”pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. (Cangara, 2002:163).

Kunci-kunci perubahan perilaku

Apabila individu bermaksud untuk mempengaruhi individu lain sebaiknya ia menyadari bahwa ia sedang melaksanakan tugas emosional sebagai tugas intelektual; perubahan pada individu, organisasi, masyarakat, selalu meliputi komponen yang luas dari emosionalitas. Untuk mengubah perilaku, seseorang harus memliki motif atau tujuan. Harus jelas motif atau tujuanya. Bentuk paling umum dari ketidakjelasan motif untuk merubah seseorang bisa berasal dari : konflik kebutuhan-kebutuhan jangka pendek dan panjang. Selain itu, pihak yang diubah harus mempunyai kekuasaan untuk memutuskan apakah ia akan berubah atau tidak. Seorang yang akan mengubah perilaku dapat mempengaruhi keputusan tapi tidak dapat membuat keputusan.

Selama proses perubahan perilaku seringkali orang yang akan diubah menjadi bingung ,apakah itu benar atau salah. Pihak yang mengubah perilaku seringkali keliru menginterpretasikan sikap orang yang diubahnya. Melihat orang yang diubahnya bingung, dia berpikir usaha-usaha perubahan yang dilakukanya telah gagal. Perilaku yang pada masa lalu dianggap memadai, sekarang dianggap tidak memadai lagi, namun tidak ada alternatif yang langsung tersedia sehingga timbul konflik. Apabila jalan yang ditempuh oleh seseorang pada saat sekarang ini tampak tidak sebaik pada masa lalu karena telah mulai tampak jalan baru yang lebih baik, maka akan menemukan konflik, antara jalan lama yang aman dan jalan baru yang mengandung resiko. Untuk mengubah perilaku, kita juga harus melakukan “diagnosa” : pengumpulan informasi tentang orang yang akan dirubah, merupakan pedoman yang bermanfaat dalam melakukan perubahan.

Mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan. Siapa yang paling membutuhkan informasi tentang suatu masalah yang akan dihadapi, seringkali pihak yang diubah lebih membutuhkan informasi. Pihak yang mengubah mungkin sangat memahami betul seluk beluk pihak yang diubah, tetapi mungkin dia tidak mampu mengkomunikasikan kepada pihak yang diubah atau untuk merancang serangkaian tindakan yang efektif. Selanjutnya, mengetahui Jenis informasi yang bagaimanakah yang dibutuhkan oleh pihak yang merubah dan pihak yang diubah berhubungan dengan info tentang fakta-fakta dan info-info tentang perasaan fakta-fakta dalam arti yang biasa yaitu fenomena yang dapat diamati mungkin kurang penting dibandingkan dengan perasaan atau tidak terjadi di dalam situasi yang sedang berubah. Ketakutan, keragu-raguan, kepercayaan, ketidakmampuan, ambisi mungkin merupakan info yang lebih penting bagi pihak-pihak pengubah perilaku dibandingkan dengan fakta-fakta objektif tentang tugas-tugas atau golongan gaji. Dalam hal ini pihak pengubah harus peka terhadap perilaku yang ditampilkan dari pihak yang diubahnya. Hal terakhir yang harus diperhatikan  adalah berapa banyak informasi yang perlu dicari. Jika kita menuntut sesuatu informasi yang sempurna untuk suatu pengambilan keputusan, kita mungkin tidak akan pernah mencapai keputusan. Maka jika pihak yang merubah butuh mengetahui tentang pihak yang akan diubahnya, dia perlu dengan segera mengetahui faktor-faktor yang ada sangkut pautnya dengan masalah yang ada.

Model mempengaruhi orang lain dan perannya dalam psikologi manajemen

Cara mempengaruhi orang lain dengan dasar Pendekatan Komunikasi Persuasi dikemukakan oleh Aristotle yang menyatakan terdapat 3 pendekatan dasar dalam komunikasi yang mampu mempengaruhi orang lain, yaitu;

  1. Logical argument (logos), yaitu penyampaian ajakan menggunakan argumentasi data-data yang ditemukan. Hal ini telah disinggung dalam komponen data.
  2. Psychological/ emotional argument (pathos), yaitu penyampaian ajakan menggunakan efek emosi positif maupun negatif. Misalnya, iklan yang menyenangkan, lucu dan membuat kita berempati termasuk menggunakan pendekatan psychological argument dengan efek emosi yang positif. Sedangkan iklan yang menjemukan, memuakkan bahkan membuat kita marah termasuk pendekatan psychological argument dengan efek emosi negatif.
  3. Argument based on credibility (ethos), yaitu ajakan atau arahan yang dituruti oleh komunikate/ audience karena komunikator mempunyai kredibilitas sebagai pakar dalam bidangnya. Contoh, kita menuruti nasehat medis dari dokter, kita mematuhi ajakan dari seorang pemuka agama, kita menelan mentah-mentah begitu saja kuliah dari dosen. Hal ini semata-mata karena kita mempercayai kepakaran seseorang dalam bidangnya.

Wewenang dan peran wewenang dalam manajemen

Wewenang  adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu

                 Ada 2 pandangan berlawanan :

  1. Teori formal/ pandangan klasik wewenang adalah dianugerahkan, ada karena dilimpahi
  2. Teori penerimaan wewenang muncul hanya jika diterima oleh kelompok atau individu

Jenis Wewenang :

  1. Wewenang Lini (line authority) wewenang dimana atasan melakukannya atas perintah bawahan langsung yang diwujudkan dalam wewenang perintah dan secara langsung tercermin sebagai rantai perintah, serta diturunkan ke bawah melalui tingkatan organisasi
  2. Wewenang Staf (staff authority) hak yang dimiliki oleh satuan-satuan staf untuk menyarankan, memberi rekomendasi atau konsultasi kepada personalia lini
  3. Wewenang Staf Fungsional (functional staff authority) hubungan terkuat yang dapat dimiliki staf dengan satuan-satuan lini

Delegasi, merupakan pelimpahan wewenang dan tanggungjawab formal kepada orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu. Delegasi wewenang adalah proses di mana para manajer mengalokasikan wewenang ke bawah kepada orang-orang yang melapor kepadanya.

Ada 4 kegiatan ketika delegasi dilakukan :

  1. Pendelegasi menetapkan dan memberikan tujuan dan tugas kepada bawahan.
  2. Pendelegasi melimpahkan wewenamg yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
  3. Penerimaan delegasi menimbulkan kewajiban dan tanggungjawab.
  4. Pendelegasi menerima pertanggungjawaban bawahan untuk hasil-hasil yang dicapai

DAFTAR PUSTAKA

Herlambang, Susatyo, S.E. MM.(2013). Pengantar Manajemen “ Cara Mudah Memehami Ilmu Manajemen”. Jakarta : Gosyen Publishing

Leavitt, J.H., 1992 Psikologi Manajemen, Alih Bahasa Zarkasi, M., Jakarta: Penerbit Erlangga

Leave a comment